DIPILIH OLEH KUASA YESUS
Oleh : Petrus Apri P.
(2 Petrus 1: 3,4)
AT :
Kuasa ilahi Yesus telah memilih orang-orang kudus, serta memberikan janji-janji
keselamatan.
AK :
Kuasa ilahi Yesus telah memilih kita dan memberikan janji-janji keselamatan di
dalam Dia bagi kita.
Tujuan :
Agar jemaat menyadari bahwa telah dipilih melalui kuasa Yesus yang
menyelamatkan hidup secara kekal.
Karena
kuasa Ilahi-Nya, Yesus telah memilih dan memberikan janji keselamatan kepada
kita yang percaya kepada-Nya.
Seorang tuan menanam beberapa jenis
pohon ada, pohon bambu, pohon jati, pohon mahoni dll. Pada suatu hari, tuannya
berkeliling mencari pohon yang cocok untuk membuat sesuatu, ia menemukan pohon
bambu yang cocok, ia bertanya kepada pohon bambu, “Bambu yang kusayangi,
sungguh indah engkau. Sekarang aku bermaksud memakaimu. Apakah kamu rela?”
Dengan cepat pohon itu berkata,
”Dengan senang hati, tuan! Pakailah aku.” Tetapi tuannya berkata, “Kalau kamu
mau aku pakai, terlebih dahulu aku harus menebangmu!” Betapa terkejutnya pohon
itu dan berkata, “Oh tuan! Janganlah saya ditebang. Lihat diantara pohon-pohon,
bukankah saya yang paling tinggi dan paling indah? Jika ditebang, bukankah saya
harus rebah di tanah, dan kedudukan saya menjadi lebih rendah daripada pohon
lainnya?.
Tuannya menjawab, “Jika kamu tidak mau ditebang, maka aku tidak
dapat memakai kamu”. Dengan menahan sakit, ia membiarkan dirinya ditebang.
Pada keesokan harinya, tuannya datang
dan berkata, “Bambu yang kusayangi, aku harus membersihkan daunmu, agar aku
dapat memakaimu”. Dengan uring-uringan pohon itu berkata, “Oh tuan! Engkau
sungguh kejam sekali, aku sudah rela ditebang dan rebah di tanah, aku tidak
dapat memegahkan diri seperti dulu lagi. Apa yang sekarang dapat saya
banggakan, adalah daun-daun yang indah ini. Jika engkau membersihkannya, maka
habislah saya! Oh tuan! Saya mohon, janganlah daun-daun ini dibersihkan”.
Tuannya berkata, “Jika daun-daunmu tidak dibersihkan, maka aku tidak dapat
memakaimu”. Dengan menahan air mata, bambu itu membiarkan daunnya dibersihkan.
Pada hari yang kedua, tuannya datang
lagi dan berkata, “bambuku, sekarang aku harus membuang carang-carangmu, agar
aku dapat memakaimu”. Dengan hampir menjerit bambu itu berkata, “Jika engkau
membuang carang-carangku, maka wajahku akan menyerupai apa? Kasihanilah saya,
jangan membuang carang-carang itu”. Tuannya berkata, “Jika carangmu tidak
dibuang, maka aku tidak dapat memakai kamu”. Dengan perasaan sedih, ia membiarkan
carang-carangnya dibuang.
Hari berikutnya, tuannya datang dan
menghampirinya. Dengan berbisik ia berkata, “Bambuku, sekarang permintaanku
terakhir, aku akan melobangi hatimu, agar kau dapat memakaimu”. Tanpa tertahan
lagi, menangislah bambu itu dan berkata, “Tuan, akarku sudah ditebang, daunku
sudah dibersihkan, carangku sudah dibuang dan sekarang engkau mau melobangi
hatiku! Apakah ini tidak keterlaluan, tuan? Mengapa engkau tidak memilih pohon
yang lain? Mengapa harus saya yang dipilih dan disiksa?” Dengan lembut tuannya
menjawab, “Meskipun dikebun ini banyak pohon, tetapi aku hanya memilih engkau
untuk kupakai, agar berkatku dibagikan kepada orang lain”. Dengan menahan
sakit, dia biarkan hatinya dilobangi.
Setelah melobangi hati bambu ini,
tuannya lalu membawanya ke sumber air. Ujung atas bambu ditaruh dalam sumber
air dan ujung lainnya, ditaruh di ladang. Melalui pohon bambu ini, air
disalurkan ke ladang, sehingga ladang mendapat pengairan yang cukup, tanah
menjadi subur dan pak tani bersuka-ria kerena mendapat hasil yang banyak. (Dr.
Paulus Daun)
Kenapa
pada surat Petrus yang kedua ini setelah kata salam, pada ayat 3 diawali dengan
kata “karena”? pastilah ada sesuatu yang
menyebabkan Petrus mengawali dengan kata “karena” itu. Kata “karena” dalam
bahasa Indonesia merupakan kata penghubung yang menunjukkan penyebab dari suatu
akibat yang sudah dinyatakan. Misalnya: saya sakit flu karena kemarin saya hujan-hujanan ini berarti “saya sakit
disebabkab hujan-hujanan.
Demikian
juga Petrus menulis surat ini disebabkan
banyaknya guru-guru palsu, pengajar-pengajar
palsu dan aliran gnosko yang membuat
iman orang-orang percaya mulai bimbang. Itulah
sebabnya Petrus mengingatkan kepada jemaat untuk tetap teguh pada imannya.
Meskipun pada saat itu dia sendiri mengalami penderitaan dan hendak dihukum
mati, dia tetap berdiri teguh diatas imannya terhadap Kristus. Petrus yang dulu
pernah jatuh karena menyangkal Yesus, sekrang dia berani mati demi Kristus.
Bahkan menurut tradisi bapa-bapa gereja dia mati disalib secara terbalik karena
dia tidak layak mati disalib seperti Kristus, dia bias berkata seperti itu
karena Kuasa Yesus yang ada dalam dirinya.
Petrus
mengingatkan kepada kita, bahwa dengan kuasa ilahi-Nya Kritus telah memilih
kita, kuasa dalam bahasa Yunaninya
ialah Dunamis yang berarti kekuatan yang sangat besar. Dengan kekuatan yang
besar inilah, Yesus telah memilih
orang-orang untuk mendapatkan keselamatan melaluiNya. Yesus berkata :”Sebab itu
telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau
Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya” (Yoh 6:65). Sangatlah jelas bahwa Tuhan
telah memilih kita dan menganugerahkan keselamatan kepada kita dengan kuasa ilahi
Yesus, bukan hanya memilih saja tetapi Yesus juga telah memanggil kita untuk
percaya kepada-Nya.
Setelah
Tuhan memanggil kita, Dia tidak akan membiarkan kita begitu saja. Tuhan juga
memelihara kita untuk melakukan kehendakNya dan hidup Kudus dihadapanNya. Segala
perbuatan baik yang kita lakukan bukan hanya sekedar perbuatan baik yang relatif,
tetapi perbuatan baik yang benar
karena pengenalan kita akan Yesus yang telah memilih kita. Sebab sebelum kita
mengenal Tuhan segala perbuatan kita yang kita anggap baik hanyalah kebaikkan
relatif saja, bahkan Yesaya mengatakan ”kebaikkan
kita hanyalah seperti kain kotor” (Yes 64:6). Oleh karena kita dipilih
di dalam Kristus sehingga kita dilayakkan untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan
yang besar kepada kita, yaitu keselamatan di dalam Yesus.
Sekarang
kita tahu bahwa kita telah beroleh kasih karunia dari Tuhan, apa yang telah
kita berikan kepada Tuhan? Kita tidak bisa membalas apa yang telah Tuhan
berikan kepada kita, tetapi Tuhan memampukan kita untuk mengucap syukur dan
melakukan kehendakNya supaya hidup kita berkenan dihadapanNya. Bagaimana kita
bisa mengetahui kasih karunia Tuhan kalau Tuhan sendiri tidak menyatakannya kepada
kita?
Tuhan
tidak menunggu kita layak untuk dipilih dan diselamatkan, jika Tuhan menunggu
manusia sampai ia layak untuk diselamatkan maka tidak ada seorangpun yang layak
dihadapan Tuhan. Namun di dalam Yesus Kristus yang telah mati bagi kita, yang
memiliki kuasa yang sangat besar telah melayakkan kita dihadapan Tuhan,
sehingga kita layak untuk dipilih Tuhan . Kita telah menerima kasih karunia
secara cuma-cuma dari Tuhan, apa yang telah kita berikan kepada Tuhan sebagai
ucapan syukur kita?
Seperti
pohon bambu tadi yang menyerahkan hidupnya untuk dipakai sebagai saluran berkat
oleh tuannya, walaupun awalnya dia merasa berat dan menahan rasa sakitnya, dia
tetap memenuhi permintaan tuannya yang telah memilihnya sebagai saluran berkat.
Tuhan telah memilih kita untuk diselamatkan dan menjadi saluran berkatNya bagi
semua makhluk ciptaanNya, apakah kita bersedia menjadi saluran berkat itu dan
menahan sakit saat dipersiapkan untuk menjadi saluran berkatNya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar