Rabu, 18 Juli 2012

Pilihan Allah


DIPILIH OLEH KUASA YESUS
Oleh : Petrus Apri P.
(2 Petrus 1: 3,4)
AT        : Kuasa ilahi Yesus telah memilih orang-orang kudus, serta memberikan janji-janji keselamatan.
AK        : Kuasa ilahi Yesus telah memilih kita dan memberikan janji-janji keselamatan di dalam Dia bagi kita.
Tujuan : Agar jemaat menyadari bahwa telah dipilih melalui kuasa Yesus yang menyelamatkan hidup secara kekal.
Karena kuasa Ilahi-Nya, Yesus telah memilih dan memberikan janji keselamatan kepada kita yang percaya kepada-Nya.
            Seorang tuan menanam beberapa jenis pohon ada, pohon bambu, pohon jati, pohon mahoni dll. Pada suatu hari, tuannya berkeliling mencari pohon yang cocok untuk membuat sesuatu, ia menemukan pohon bambu yang cocok, ia bertanya kepada pohon bambu, “Bambu yang kusayangi, sungguh indah engkau. Sekarang aku bermaksud memakaimu. Apakah kamu rela?”
            Dengan cepat pohon itu berkata, ”Dengan senang hati, tuan! Pakailah aku.” Tetapi tuannya berkata, “Kalau kamu mau aku pakai, terlebih dahulu aku harus menebangmu!” Betapa terkejutnya pohon itu dan berkata, “Oh tuan! Janganlah saya ditebang. Lihat diantara pohon-pohon, bukankah saya yang paling tinggi dan paling indah? Jika ditebang, bukankah saya harus rebah di tanah, dan kedudukan saya menjadi lebih rendah daripada pohon lainnya?.
Tuannya menjawab, “Jika kamu tidak mau ditebang, maka aku tidak dapat memakai kamu”. Dengan menahan sakit, ia membiarkan dirinya ditebang.
            Pada keesokan harinya, tuannya datang dan berkata, “Bambu yang kusayangi, aku harus membersihkan daunmu, agar aku dapat memakaimu”. Dengan uring-uringan pohon itu berkata, “Oh tuan! Engkau sungguh kejam sekali, aku sudah rela ditebang dan rebah di tanah, aku tidak dapat memegahkan diri seperti dulu lagi. Apa yang sekarang dapat saya banggakan, adalah daun-daun yang indah ini. Jika engkau membersihkannya, maka habislah saya! Oh tuan! Saya mohon, janganlah daun-daun ini dibersihkan”. Tuannya berkata, “Jika daun-daunmu tidak dibersihkan, maka aku tidak dapat memakaimu”. Dengan menahan air mata, bambu itu membiarkan daunnya dibersihkan.
            Pada hari yang kedua, tuannya datang lagi dan berkata, “bambuku, sekarang aku harus membuang carang-carangmu, agar aku dapat memakaimu”. Dengan hampir menjerit bambu itu berkata, “Jika engkau membuang carang-carangku, maka wajahku akan menyerupai apa? Kasihanilah saya, jangan membuang carang-carang itu”. Tuannya berkata, “Jika carangmu tidak dibuang, maka aku tidak dapat memakai kamu”. Dengan perasaan sedih, ia membiarkan carang-carangnya dibuang.
            Hari berikutnya, tuannya datang dan menghampirinya. Dengan berbisik ia berkata, “Bambuku, sekarang permintaanku terakhir, aku akan melobangi hatimu, agar kau dapat memakaimu”. Tanpa tertahan lagi, menangislah bambu itu dan berkata, “Tuan, akarku sudah ditebang, daunku sudah dibersihkan, carangku sudah dibuang dan sekarang engkau mau melobangi hatiku! Apakah ini tidak keterlaluan, tuan? Mengapa engkau tidak memilih pohon yang lain? Mengapa harus saya yang dipilih dan disiksa?” Dengan lembut tuannya menjawab, “Meskipun dikebun ini banyak pohon, tetapi aku hanya memilih engkau untuk kupakai, agar berkatku dibagikan kepada orang lain”. Dengan menahan sakit, dia biarkan hatinya dilobangi.
            Setelah melobangi hati bambu ini, tuannya lalu membawanya ke sumber air. Ujung atas bambu ditaruh dalam sumber air dan ujung lainnya, ditaruh di ladang. Melalui pohon bambu ini, air disalurkan ke ladang, sehingga ladang mendapat pengairan yang cukup, tanah menjadi subur dan pak tani bersuka-ria kerena mendapat hasil yang banyak. (Dr. Paulus Daun)
Kenapa pada surat Petrus yang kedua ini setelah kata salam, pada ayat 3 diawali dengan kata “karena”? pastilah ada sesuatu yang menyebabkan Petrus mengawali dengan kata “karena” itu. Kata “karena” dalam bahasa Indonesia merupakan kata penghubung yang menunjukkan penyebab dari suatu akibat yang sudah dinyatakan. Misalnya: saya sakit flu karena kemarin saya hujan-hujanan ini berarti “saya sakit disebabkab hujan-hujanan.
Demikian juga Petrus menulis surat ini disebabkan banyaknya guru-guru palsu, pengajar-pengajar palsu dan aliran gnosko yang membuat iman orang-orang percaya mulai bimbang. Itulah sebabnya Petrus mengingatkan kepada jemaat untuk tetap teguh pada imannya. Meskipun pada saat itu dia sendiri mengalami penderitaan dan hendak dihukum mati, dia tetap berdiri teguh diatas imannya terhadap Kristus. Petrus yang dulu pernah jatuh karena menyangkal Yesus, sekrang dia berani mati demi Kristus. Bahkan menurut tradisi bapa-bapa gereja dia mati disalib secara terbalik karena dia tidak layak mati disalib seperti Kristus, dia bias berkata seperti itu karena Kuasa Yesus yang ada dalam dirinya.
Petrus mengingatkan kepada kita, bahwa dengan kuasa ilahi-Nya Kritus telah memilih kita, kuasa dalam bahasa Yunaninya ialah Dunamis yang berarti kekuatan yang sangat besar. Dengan kekuatan yang besar  inilah, Yesus telah memilih orang-orang untuk mendapatkan keselamatan melaluiNya. Yesus berkata :”Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepadaKu, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya” (Yoh 6:65). Sangatlah jelas bahwa Tuhan telah memilih kita dan menganugerahkan keselamatan kepada kita dengan kuasa ilahi Yesus, bukan hanya memilih saja tetapi Yesus juga telah memanggil kita untuk percaya kepada-Nya.
Setelah Tuhan memanggil kita, Dia tidak akan membiarkan kita begitu saja. Tuhan juga memelihara kita untuk melakukan kehendakNya dan hidup Kudus dihadapanNya. Segala perbuatan baik yang kita lakukan bukan hanya sekedar perbuatan baik yang relatif, tetapi perbuatan baik yang benar karena pengenalan kita akan Yesus yang telah memilih kita. Sebab sebelum kita mengenal Tuhan segala perbuatan kita yang kita anggap baik hanyalah kebaikkan relatif saja, bahkan Yesaya mengatakan ”kebaikkan kita hanyalah seperti kain kotor” (Yes 64:6). Oleh karena kita dipilih di dalam Kristus sehingga kita dilayakkan untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan yang besar kepada kita, yaitu keselamatan di dalam Yesus.
Sekarang kita tahu bahwa kita telah beroleh kasih karunia dari Tuhan, apa yang telah kita berikan kepada Tuhan? Kita tidak bisa membalas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, tetapi Tuhan memampukan kita untuk mengucap syukur dan melakukan kehendakNya supaya hidup kita berkenan dihadapanNya. Bagaimana kita bisa mengetahui kasih karunia Tuhan kalau Tuhan sendiri tidak menyatakannya kepada kita?
Tuhan tidak menunggu kita layak untuk dipilih dan diselamatkan, jika Tuhan menunggu manusia sampai ia layak untuk diselamatkan maka tidak ada seorangpun yang layak dihadapan Tuhan. Namun di dalam Yesus Kristus yang telah mati bagi kita, yang memiliki kuasa yang sangat besar telah melayakkan kita dihadapan Tuhan, sehingga kita layak untuk dipilih Tuhan . Kita telah menerima kasih karunia secara cuma-cuma dari Tuhan, apa yang telah kita berikan kepada Tuhan sebagai ucapan syukur kita?
Seperti pohon bambu tadi yang menyerahkan hidupnya untuk dipakai sebagai saluran berkat oleh tuannya, walaupun awalnya dia merasa berat dan menahan rasa sakitnya, dia tetap memenuhi permintaan tuannya yang telah memilihnya sebagai saluran berkat. Tuhan telah memilih kita untuk diselamatkan dan menjadi saluran berkatNya bagi semua makhluk ciptaanNya, apakah kita bersedia menjadi saluran berkat itu dan menahan sakit saat dipersiapkan untuk menjadi saluran berkatNya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar