Rabu, 18 Juli 2012

Wahyu Khusus


PENDAHULUAN
            Banyak orang berpendapat bahwa Alkitab itu hanya sebuah buku sejarah dan dongeng belaka. Orang-orang yang belum percaya mengklaim bahwa hanya kitab mereka yang diwahyukan Allah secara langsung. Banyak teolog-teolog yang memperdebatkan tentang pewahyuan Alkitab. Ada beberapa golongan yang mengatakan Alkitab itu bahwa Alkitab berisi Firman Tuhan, yang lain mengatakan Alkitab sebagian Firman Tuhan.
            Orang Injili mengatakan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan. Hal ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan di antara kaum Injili, Liberal dan Neo-ortodoks. Kaum Injili mangakui bahwa Alkitab diinspirasikan Allah dan tidak ada kesalahan pada naskah aslinya (In errancy). Sedang kaum liberal mengatakan kalau Alkitab berisikan sebagian Firman Allah.
            Di jaman yang penuh kritik negatif terhadap Firman Tuhan, maka makalah ini ditulis dari beberapa sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Makalah ini banyak memiliki kekurangan dalam proses penyusunannya. Semoga dengan membaca makalah ini dapat menjadi berkat dan Segala kemulian bagi Kristus Yesus.
WAHYU KHUSUS
Kata wahyu diambil dari bahasa Yunani “apokalipsis” berarti penyingkapan atau dibukakan, jadi wahyu menunjukan bahwa Allah menyingkapkan diri-Nya sendiri kepada umat manusia.[1] Wahyu dapat dijelaskan bahwa sebagai tindakkan Allah, melalui Dia menyingkapkan dirinya atau mengkomunikasikan kebenaran kepada pikiran Allah sendiri menyatakan kekuasaannya kepada seluruh umat manusia melalui ciptaanNya. Wahyu khusus sendiri merupakan tindakan khusus dari pihak Allah, yang di perlukan manusia untuk dibebaskan dari dosa dan cacat celanya, terjadi dengan turun tangan Allah dalam sejarah bangsa manusia.[2]
Wahyu khusus merupakan suatu bentuk komunikasi verbal Allah kepada manusia.[3] Ketika berbicara tentang kenyataan bahwa Allah telah memilih untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia melalui bentuk verbal, terpaksa berhubungan dengan suatu bahasa anthtropomorfis, dengan kata lain Allah berbicara dalam bahasa manusia.[4]
Wahyu khusus itupun akan memungkinkan manusia menangkap dengan jelas dan pasti dari isiWahyu umum, selain membuka baginya kemungkinan-kemungkinan baru melebihi apa yang dimiliki Wahyu umun.
Beberapa contoh kecil Wahyu khusus;
1.      Keselamatan bagi manusia,
2.      Membebaskan manusia dari dosa
3.      Allah mengutus Anak-Nya untuk menggenapi hukum taurat yang dulunya manusia selalu hidup menurut hukum taurat dan akan digenapi oleh Yesus Kristus.
         Maksud dan tujuan Wahyu khusus ini, memperkenalkan, menyatakan atau mewahyukan diri-Nya kepada manusia dengan tujuan mengubah pola pikir manusia untuk hidup Ilahi dalam persekutuan kasih yang terdapat antara iman kepercayaan manusia yang menyerahkan diri kepada Allah, supaya tujuan Wahyu terlaksana dengan sepenuhnya, supaya benar-benar terdapat persekutuan hidup antara Allah dan manusia.

INSPIRASI
Definisi Inspirasi
Inspirasi adalah tuntunan atau pengaruh supranatural dari Roh Allah dalam pikiran para penulis Alkitab.[5] Inspirasi dalam bahasa Inggris “inspiratio” sedang dalam bahasa Yunani “Theopneustos” yang berarti “dinafaskan atau dihembuskan Allah”.[6] Alkitab ditulis oleh banyak orang yang dipilih , sehingga tidak oleh Allah sesuai dengan kepribadian orang tersebut, tetapi masih di dalam pengawasan Allah. Penulisan Alkitab diawasi oleh Allah tidak ada kesalahan penulisan dalam bahasa aslinya.
Beberapa kata kunci dalam definisi tersebut adalah:
1.      Mengawasi, memberikan peluang adanya warna-warni hubungan antara Allah dengan para penulis, sehingga penulis dengan teliti menulisnya.
2.      Menyusun, para penulis bukanlah penulis steno yang pasif, tetapi sebagai penulis aktif yang mampu menyusun tulisanya sesuai dengan kejadian sebenarnya dan dengan tuntunan Allah sendiri.
3.      Tanpa keliru, penegasan Alkitab sendiri sebagai kebenaran ( Yoh. 17:17).
4.      Pengilhaman, hanya dikaitkan dengan tulisan aslinya bukan dengan salinan dan terjemahannya.
Kata Theopneustos dibagi menjadi dua bagian, yaitu: “Theos” dan “Pneustos”. Kata “Theos” adalah bahasa Yunani yang artinya “Allah”, jadi Allah yang bekerja di dalam setiap penulisan Alkitab. Sedangkan “Pneustos” adalah bahasa Yunani yang berarti “menafaskan” dalam bahasa latinnya “Inspiratio”. Bentuk verbal dalam bahasa Latinnya adalah “Inspirare” yang berarti “meniup ke dalam” (to breathe into).[7]
“Segala tulisan adalah diilhamkan Allah dan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”(2 Tim. 3:16)
Eicthom, Werllhausen, Graf merumuskan suatu teori “hipotesa dokumenter” yang mengklaim bahwa Kitab Pentateukh (LimaKitabmusa) merupakan suatu himpunan dari setidak-tidaknya empat dokumen sumber (teori JEDP) mengantikan teori dua sumber dari Astruc (yakni: dokumen YHWH-istik dan Elohim-istik).[8] Beberapa pandangan mengenai pengilhaman, antara lain:
1.      Pandangan Liberal/ neo-liberal.
Pandangan ini dipelopori oleh Rudolf Bultmann. Pandangan ini menganggap aspek yang paling penting dari Alkitab adalah beritanya. Pandangan ini mencari inti kebenaran yang terkandung dalam Alkitab. Kristus lebih dianggap sebagai mitos daripada sebagai tokoh sejarah dalam Alkitab.
2.      Pandangan neo-Ortodoks.
Karl Barth dan hermeneutika Neo-Ortodoks menganggap Alkitab berisi firman Allah, tetapi Alkitab bukan benar-benar firman Allah. Pandangan ini menolak semua wahyu umum dan berpegang bahwa satu-satunya wahyu Allah yang benar adalah Kristus. Neo-Ortodoks menolak pentingnya berpegang pada kemutlakan kesejarahan Alkitab. Kepentingannya terletakpada pengalaman pribadi yang otentik tetang “Kristus”yang bersifat mistis daripada dalam perkataan-perkataan Alkitab.

3.      Pandangan Ortodoks.
Pandangan ini berlawanan dengan teori-teori Liberal, Neo-liberal, dan Neo-ortodoks. Pandangan ini bersifat historis dari exegese ortodoks dan Firman Allah adalah kebenaran yang absolut dan objektif. John Murray menyatakan:”otoritas Alkitab adalah satu fakta yang objektif dan permanen yang terletak pada kualitas inspirasi...............dua tiang iman yang sejati pada Alkitab sebagai Firman Allah adalah saksi yang objektif dan kesaksian yang bersifat internal.”[9]
Bentuk-Bentuk Pengilhaman[10]
Ada beberapa bentuk pengilhaman, antara lain:
1.      Pengilhaman Liris.
Dalam pengilhaman liris, kepribadian sekunder sangat menonjol. Pengilhaman liris biasanya bersifat puitis, hikmat, dan nubuat. Di dalam Mazmur dan bagian-bagian lain Alkitab yang sejenis, kita akan mendapatkan reaksi subjektif dari keseluruhan kaum tebusan terhadap tindakan-tindakan objektif dan subjektif dari penebusan.
2.      Pengilhaman Hikmat.
Sering terungkap dalam bentuk puisi, tetapi juga bisa dalam bentuk prosa. Pengilhaman ini berciri didaktis. Para penulis didaktis di Alkitab memberikan ungkapan bagi hikmat Allah. Ada kemiripan besar antara sastra hikmat di dalam Alkitab dan sastra hikmat dunia kafir. Sastra hikmat Alkitab didasarkan pada presuposisi akan Kepribadian kedua dari Trinitas sebagai Logos penciptaan dan Kristus sebagai Logos penebusan.RohKudus menggunakan para penulis sastra hikmat di Alkitab untuk memasukkan prinsip khusus ke dalam prinsip umum, dan kebertahapan yang digunakan Roh Kudus di dalam berkarya merupakan bukti dari tangan Sang Tabib Agung yang mengenal posisi kritis dari pasien-Nya.

3.      Pengilhaman Profetis.
Pengilhaman Alkitab yang bersifat Profetis, penulis sekunder sering kali lebih pasif dibandingkan dengan dalam pengilhaman liris dan hikmat. Di dalam semua bentuk pengilhaman, pribadi yang lebih tinggi, yaitu Pribadi dari atas, datang kepada dan berbicara melalui para penulis sekunder.  Dari sudut pandang lain bisa dilihat bahwa pengilhaman profetis merupakan pengilhaman epos dan bukan liris. Penulis-penulis epos tidak begitu banyak menunjukkan pribadi-pribadi mereka sendiri, tetapi lebih menggambarkan perguliran-perguliran peristiwa yang panoramis.
4.      Pengilhaman Kristus.
Pengilhaman Kristus berciri univokal karena diri-Nya sendiri adalah ilahi, tetapi tidak boleh sembarangan menyamakan kesadaran manusiawi Kristus dengan kesadaran ilahi-Nya. Kesadaran Yesus yang terbatas tidak memberikan oposisi, dalam bentuk kesalahan, terhadap karya Roh. Signifikansinya nubuat Yesus yang universal dan secara umum bersifat manusiawi tidaklah dicerminkan melalui suatu individualitas yang benar-benar dibatasi. Kristus adalah Sang Nabi, sumber dari nabi-nabi yang lainnya, dan Dia menerima hal yang orang lain letakkan di bagian pinggir prinsip khusus sebagai hal yang sentral dengn inspiratio unionis.



5.      Pengilhaman Para Rasul.
Pengilhaman Para Rasul bisa dipahami dengan paling baik jika mengingat:
a.       Roh Kudus sekarang dicurahkan atas gereja.
b.      Pengilhaman para rasul telah berhenti pada posisi dan pelayanan resmi mereka sebagai rasul.
c.       Inkarnasi Kristus pada saat ini merupakan fakta yang sudah tergenapi.
Karya Roh [di dalampara rasul] bisa sangat dibatasi kepada hal mengingatkan kembali, atau menjaga ingatan itu dari akibat-akibat dosa yang mengikisnya (Yoh. 14:26). Hanya ketika mengatakan tentang hal-hal yang akan terjadi, para rasul menerima penglihatan-penglihatan, atau ketika harus menjelaskan signifikansi fakta-fakta penebusan, para rasul akan dibimbing oleh Roh kepada kedalaman-kedalaman Allah (1 Kor. 2:10-12), tetapi untuk fakta-fakta penebusan, karya tersebut bisa dibatasi kepada mengingat kembali.
KESIMPULAN
Telah dijelaskan bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Allah kepada para penulisnya. Alkitab tidak mengandung kesalahan dalam penulisan naskah aslinya, karena Allah sendiri yang mengawasi dan mengilhamkan langsung pada penulisannya, tetapi inspirasi tidak berlaku pada saat proses penyalinan maupun dalam proses penerjemahan Alkitab. Pada saat penulisan Alkitab, Allah tidak menghilangkan ciri khas dan latar belakang penulisnya.
Sehinggamasing-masing kitab memiliki ciri khas tersendiri, sesuai dengan kepribadian penulisnya. Allah tidak langsung mendiktekan kata-kata yang harus ditulis oleh penulis. Dengan demikian orang yang membaca Alkitab dapat mengerti tujuan dari penulisan kitab itu.


DAFTAR PUSTAKA
Ernes, Paul. The Moody Handbook of Theology: Buku Pegangan Teologi. Malang: Literatur
SAAT, 2010.

Lukito, Daniel Lukas.Pengantar Teologi Kristen 1.Bandung: Kalam Hidup.

Garrett,James Leo.Systematic Theology. Michigan: Grand Rapid, 1990
Purwanto,Eddy Peter.Firman kebenaran (Bibliologi). Tangerang: STT Injili Philadelphia,
         2006
Crampton,W.  Garry.Verbum Dei (Alkitab : Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2008
Edgar, William. Ed, Cornelius Van Til (Pengantar Theologi Sistematik: Prolegomena dan
Doktrin Wahyu, Alkitab, dan Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2010



[1] Paul Ernes, The Moody Handbook of Theology: Buku Pegangan Teologi, (Malang: Literatur SAAT, 2010) 188.
[2] Dr.Nico Syukur, Dister of m. Pengantar Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) 105
[3] W. Gary Crampton, Verbum Dei (Alkitab : Firman Allah), (Surabaya: Momentum, 2008) 38.
[4] ibid 39.
[5] Daniel Lukas Lukito, Pengantar Teologi Kristen 1, (Bandung, Kalam Hidup) 87.
[6] James Leo Garrett, Systematic Theology, (Michigan: Grand Rapid, 1990) 109.
[7] Eddy Peter Purwanto, Firman kebenaran (Bibliologi), (Tangerang: STT Injili Philadelphia, 2006) 14.
[8] W.  Garry Crampton, Verbum Dei (Alkitab : Firman Allah, (Surabaya: Momentum, 2008) 70.
[9] ibid. 72
[10] William Edgar. Ed, Cornelius Van Til (Pengantar Theologi Sistematik: Prolegomena dan Doktrin Wahyu, Alkitab, dan Firman Allah), (Surabaya: Momentum, 2010) 289.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar