PENDAHULUAN
Banyak orang berpendapat bahwa
Alkitab itu hanya sebuah buku sejarah dan dongeng belaka. Orang-orang yang
belum percaya mengklaim bahwa hanya kitab mereka yang diwahyukan Allah secara
langsung. Banyak teolog-teolog yang memperdebatkan tentang pewahyuan Alkitab.
Ada beberapa golongan yang mengatakan Alkitab itu bahwa Alkitab berisi Firman
Tuhan, yang lain mengatakan Alkitab sebagian Firman Tuhan.
Orang Injili mengatakan bahwa
Alkitab adalah Firman Tuhan. Hal ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan
di antara kaum Injili, Liberal dan Neo-ortodoks. Kaum Injili mangakui bahwa
Alkitab diinspirasikan Allah dan tidak ada kesalahan pada naskah aslinya (In
errancy). Sedang kaum liberal mengatakan kalau Alkitab berisikan sebagian
Firman Allah.
Di jaman yang penuh kritik negatif
terhadap Firman Tuhan, maka makalah ini ditulis dari beberapa sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan. Makalah ini banyak memiliki kekurangan dalam proses
penyusunannya. Semoga dengan membaca makalah ini dapat menjadi berkat dan Segala kemulian bagi
Kristus Yesus.
WAHYU KHUSUS
Kata
wahyu diambil dari bahasa Yunani “apokalipsis” berarti penyingkapan atau
dibukakan, jadi wahyu menunjukan bahwa Allah menyingkapkan diri-Nya sendiri
kepada umat manusia.[1]
Wahyu dapat dijelaskan bahwa sebagai tindakkan Allah, melalui Dia menyingkapkan
dirinya atau mengkomunikasikan kebenaran kepada pikiran Allah sendiri
menyatakan kekuasaannya kepada seluruh umat manusia melalui ciptaanNya. Wahyu khusus sendiri merupakan tindakan khusus dari
pihak Allah, yang di perlukan manusia untuk dibebaskan dari dosa dan cacat
celanya, terjadi dengan turun tangan Allah dalam sejarah bangsa manusia.[2]
Wahyu
khusus merupakan suatu bentuk komunikasi verbal Allah kepada manusia.[3]
Ketika berbicara tentang kenyataan bahwa Allah telah memilih untuk menyatakan
diri-Nya kepada manusia melalui bentuk verbal, terpaksa berhubungan dengan
suatu bahasa anthtropomorfis, dengan kata lain Allah berbicara dalam bahasa
manusia.[4]
Wahyu khusus itupun akan memungkinkan manusia
menangkap dengan jelas dan pasti dari isiWahyu umum, selain membuka baginya
kemungkinan-kemungkinan baru melebihi apa yang dimiliki Wahyu umun.
Beberapa contoh kecil Wahyu khusus;
1.
Keselamatan bagi
manusia,
2.
Membebaskan
manusia dari dosa
3.
Allah mengutus
Anak-Nya untuk menggenapi hukum taurat yang dulunya manusia selalu hidup
menurut hukum taurat dan akan digenapi oleh Yesus Kristus.
Maksud
dan tujuan Wahyu khusus ini, memperkenalkan, menyatakan atau mewahyukan
diri-Nya kepada manusia dengan tujuan mengubah pola pikir manusia untuk hidup
Ilahi dalam persekutuan kasih yang terdapat antara iman kepercayaan manusia
yang menyerahkan diri kepada Allah, supaya tujuan Wahyu terlaksana dengan
sepenuhnya, supaya benar-benar terdapat persekutuan hidup antara Allah dan
manusia.
INSPIRASI
Definisi Inspirasi
Inspirasi
adalah tuntunan atau pengaruh supranatural dari Roh Allah dalam pikiran para
penulis Alkitab.[5]
Inspirasi dalam bahasa Inggris “inspiratio” sedang dalam bahasa Yunani
“Theopneustos” yang berarti “dinafaskan atau dihembuskan Allah”.[6]
Alkitab ditulis oleh banyak orang yang dipilih , sehingga tidak oleh Allah
sesuai dengan kepribadian orang tersebut, tetapi masih di dalam pengawasan
Allah. Penulisan Alkitab diawasi oleh Allah tidak ada
kesalahan penulisan dalam bahasa aslinya.
Beberapa
kata kunci dalam definisi tersebut adalah:
1. Mengawasi,
memberikan peluang adanya warna-warni hubungan antara Allah dengan para
penulis, sehingga penulis dengan teliti menulisnya.
2. Menyusun,
para penulis bukanlah penulis steno yang pasif, tetapi sebagai penulis aktif
yang mampu menyusun tulisanya sesuai dengan kejadian sebenarnya dan
dengan tuntunan Allah sendiri.
3. Tanpa
keliru, penegasan Alkitab sendiri sebagai kebenaran ( Yoh. 17:17).
4. Pengilhaman,
hanya dikaitkan dengan tulisan aslinya bukan dengan salinan dan terjemahannya.
Kata
Theopneustos dibagi menjadi dua bagian, yaitu: “Theos” dan “Pneustos”. Kata
“Theos” adalah bahasa Yunani yang artinya “Allah”, jadi Allah yang bekerja di
dalam setiap penulisan Alkitab. Sedangkan “Pneustos” adalah bahasa Yunani yang
berarti “menafaskan” dalam bahasa latinnya “Inspiratio”. Bentuk verbal dalam
bahasa Latinnya adalah
“Inspirare” yang berarti “meniup ke dalam” (to breathe into).[7]
“Segala
tulisan adalah diilhamkan Allah dan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.”(2 Tim. 3:16)
Eicthom,
Werllhausen, Graf merumuskan suatu teori “hipotesa dokumenter” yang mengklaim
bahwa Kitab Pentateukh (LimaKitabmusa) merupakan suatu himpunan dari
setidak-tidaknya empat dokumen sumber (teori JEDP) mengantikan teori dua sumber
dari Astruc (yakni: dokumen YHWH-istik dan Elohim-istik).[8]
Beberapa pandangan mengenai pengilhaman, antara lain:
1.
Pandangan
Liberal/ neo-liberal.
Pandangan
ini dipelopori oleh Rudolf Bultmann. Pandangan
ini menganggap aspek yang paling penting dari Alkitab adalah beritanya. Pandangan ini mencari inti
kebenaran yang terkandung dalam Alkitab. Kristus lebih dianggap sebagai mitos
daripada sebagai tokoh sejarah dalam Alkitab.
2. Pandangan neo-Ortodoks.
Karl
Barth dan hermeneutika Neo-Ortodoks menganggap Alkitab berisi firman Allah,
tetapi Alkitab bukan benar-benar firman Allah. Pandangan ini menolak semua
wahyu umum dan berpegang bahwa satu-satunya wahyu Allah yang benar adalah
Kristus. Neo-Ortodoks menolak pentingnya berpegang pada kemutlakan kesejarahan
Alkitab. Kepentingannya terletakpada pengalaman pribadi yang otentik tetang
“Kristus”yang bersifat mistis daripada dalam perkataan-perkataan Alkitab.
3.
Pandangan
Ortodoks.
Pandangan
ini berlawanan dengan teori-teori Liberal, Neo-liberal, dan Neo-ortodoks.
Pandangan ini bersifat historis dari exegese
ortodoks dan Firman Allah adalah kebenaran yang absolut dan objektif. John
Murray menyatakan:”otoritas Alkitab adalah satu fakta yang objektif dan
permanen yang terletak pada kualitas inspirasi...............dua tiang iman
yang sejati pada Alkitab sebagai Firman Allah adalah saksi yang objektif dan
kesaksian yang bersifat internal.”[9]
Bentuk-Bentuk Pengilhaman[10]
Ada
beberapa bentuk pengilhaman, antara lain:
1.
Pengilhaman
Liris.
Dalam
pengilhaman liris, kepribadian sekunder sangat menonjol. Pengilhaman liris
biasanya bersifat puitis, hikmat, dan nubuat. Di dalam Mazmur dan bagian-bagian
lain Alkitab yang sejenis, kita akan mendapatkan reaksi subjektif dari
keseluruhan kaum tebusan terhadap tindakan-tindakan objektif dan subjektif dari
penebusan.
2.
Pengilhaman
Hikmat.
Sering
terungkap dalam bentuk puisi, tetapi juga bisa dalam bentuk prosa. Pengilhaman
ini berciri didaktis. Para penulis didaktis di Alkitab memberikan ungkapan bagi
hikmat Allah. Ada kemiripan besar antara sastra hikmat di dalam Alkitab dan
sastra hikmat dunia kafir. Sastra hikmat Alkitab didasarkan pada presuposisi
akan Kepribadian kedua dari Trinitas sebagai Logos penciptaan dan Kristus
sebagai Logos penebusan.RohKudus menggunakan para penulis sastra hikmat di
Alkitab untuk memasukkan prinsip khusus ke dalam prinsip umum, dan kebertahapan
yang digunakan Roh Kudus di dalam berkarya merupakan bukti dari tangan Sang
Tabib Agung yang mengenal posisi kritis dari pasien-Nya.
3.
Pengilhaman
Profetis.
Pengilhaman
Alkitab yang bersifat Profetis, penulis sekunder sering kali lebih pasif
dibandingkan dengan dalam pengilhaman liris dan hikmat. Di dalam semua bentuk
pengilhaman, pribadi yang lebih tinggi, yaitu Pribadi dari atas, datang kepada
dan berbicara melalui para penulis sekunder.
Dari sudut pandang lain bisa dilihat bahwa pengilhaman profetis
merupakan pengilhaman epos dan bukan liris. Penulis-penulis epos tidak begitu
banyak menunjukkan pribadi-pribadi mereka sendiri, tetapi lebih menggambarkan
perguliran-perguliran peristiwa yang panoramis.
4.
Pengilhaman
Kristus.
Pengilhaman
Kristus berciri univokal karena diri-Nya sendiri adalah ilahi, tetapi tidak
boleh sembarangan
menyamakan kesadaran manusiawi Kristus dengan kesadaran ilahi-Nya. Kesadaran
Yesus yang terbatas tidak memberikan oposisi, dalam bentuk kesalahan, terhadap
karya Roh. Signifikansinya nubuat Yesus yang universal dan secara umum bersifat manusiawi
tidaklah dicerminkan melalui suatu individualitas yang benar-benar dibatasi.
Kristus adalah Sang Nabi, sumber dari nabi-nabi yang lainnya, dan Dia menerima
hal yang orang lain letakkan di bagian pinggir prinsip khusus sebagai hal yang
sentral dengn inspiratio unionis.
5.
Pengilhaman
Para Rasul.
Pengilhaman Para Rasul bisa dipahami
dengan paling baik jika mengingat:
a. Roh
Kudus sekarang dicurahkan atas gereja.
b. Pengilhaman
para rasul telah berhenti pada posisi dan pelayanan resmi mereka sebagai rasul.
c. Inkarnasi
Kristus pada saat ini merupakan fakta yang sudah tergenapi.
Karya
Roh [di dalampara rasul] bisa sangat dibatasi kepada hal mengingatkan kembali,
atau menjaga ingatan itu dari akibat-akibat dosa yang mengikisnya (Yoh. 14:26).
Hanya ketika mengatakan tentang hal-hal yang akan terjadi, para rasul menerima
penglihatan-penglihatan, atau ketika harus menjelaskan signifikansi fakta-fakta
penebusan, para rasul akan dibimbing oleh Roh kepada
kedalaman-kedalaman Allah (1 Kor. 2:10-12), tetapi untuk fakta-fakta penebusan,
karya tersebut bisa dibatasi kepada mengingat kembali.
KESIMPULAN
Telah
dijelaskan bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Allah kepada para penulisnya.
Alkitab tidak mengandung kesalahan dalam penulisan naskah aslinya, karena Allah
sendiri yang mengawasi dan mengilhamkan
langsung pada penulisannya, tetapi inspirasi tidak
berlaku pada saat proses penyalinan maupun dalam proses penerjemahan Alkitab.
Pada saat penulisan Alkitab, Allah tidak menghilangkan
ciri khas dan latar belakang penulisnya.
Sehinggamasing-masing
kitab memiliki ciri khas tersendiri, sesuai dengan kepribadian penulisnya.
Allah tidak langsung mendiktekan kata-kata yang harus ditulis oleh penulis.
Dengan demikian orang yang membaca Alkitab dapat mengerti tujuan dari penulisan
kitab itu.
DAFTAR PUSTAKA
Ernes, Paul. The Moody Handbook of Theology: Buku Pegangan
Teologi. Malang: Literatur
SAAT, 2010.
Lukito, Daniel
Lukas.Pengantar Teologi Kristen 1.Bandung:
Kalam Hidup.
Garrett,James
Leo.Systematic Theology. Michigan:
Grand Rapid, 1990
Purwanto,Eddy
Peter.Firman kebenaran (Bibliologi).
Tangerang: STT Injili Philadelphia,
2006
Crampton,W. Garry.Verbum
Dei (Alkitab : Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2008
Edgar, William.
Ed, Cornelius Van Til (Pengantar Theologi
Sistematik: Prolegomena dan
Doktrin Wahyu, Alkitab, dan Firman Allah). Surabaya: Momentum, 2010
[1] Paul Ernes, The Moody Handbook
of Theology: Buku Pegangan Teologi, (Malang: Literatur SAAT, 2010) 188.
[2] Dr.Nico Syukur, Dister of m. Pengantar Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) 105
[3] W. Gary Crampton, Verbum Dei
(Alkitab : Firman Allah), (Surabaya: Momentum, 2008) 38.
[4] ibid 39.
[5] Daniel Lukas Lukito, Pengantar
Teologi Kristen 1, (Bandung, Kalam Hidup) 87.
[6] James Leo Garrett, Systematic
Theology, (Michigan: Grand Rapid, 1990) 109.
[7] Eddy Peter Purwanto, Firman
kebenaran (Bibliologi), (Tangerang: STT Injili Philadelphia, 2006) 14.
[8] W. Garry Crampton, Verbum Dei (Alkitab : Firman Allah,
(Surabaya: Momentum, 2008) 70.
[9] ibid. 72
[10] William Edgar. Ed, Cornelius Van
Til (Pengantar Theologi Sistematik: Prolegomena dan Doktrin Wahyu, Alkitab, dan
Firman Allah), (Surabaya: Momentum, 2010) 289.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar